aulia sinaro
write is my style - saat pena terangkat dan tinta mulai mengering akan terukir sandi-sandi bahasa -
Minggu, 28 Mei 2017
menanti hujan reda
Sabtu, 25 Februari 2017
PLEASE, WAKE UP KING !!!
Senin, 29 Agustus 2016
Kabar Hujan
Berkali-kali jua ia mengisahkan
Tentang rindu yang tak tak pernah terkikis
Tentang hangat nya kala hujan tiba
Biarkan saja ia terus mengalir deras
Membahasahi penjuru bumi
Meski kadang tak semua ornag rindu hujan
Kutatap engkau dibalik jendela kaca
Kuterus bertanya
Bila kah kan tiba berita gembira
Aku disini menanti
Kabar baik dari Illahi
Dengan sekuat hati
Telah menemani hariku
Dengan berita yang tak pasti
Rabu, 27 April 2016
Barisan Puisi
Pemikat hati para Gadis
Dahulu aku pemahat hati gadis
Pujangga acap kali menulis
Kini jaman semakin keras
Jaman beralih ke kode keras
Gadis tak lagi sumringah dengan rangkaian kata-kata eksotis
Mata mereka akan terbelalak jika diberi kado baju model paris
Aku bukan lagi untaian barisan kata sakti
Saat pujangga ingin memikat jelita hati
Aku kini hanyalah barisan puisi
Kian banyak yang tak memahami isi
Mulai sedikit jua penikmat sejati
Aku kian layu dan mati
Kamis, 21 April 2016
Mimpi Burung
tak hanya dipendam dalam pekatnya gulita malam
dan terkubur dalamjiwa
membayangi pikiran
menusuk hati
hancur !!!
rasa gengsi sering kali menyelimuti
munafik pada hati sendiri
katanya demi menjungjung harga diri
tapi penyesalan terbesit menghampiri
mimpi mimpi yang terkubur dalam angan
mati dan tuli dibuai kemunafikan
wangi tak dapat, menyentuhpun tak sampai
dan hanya dalam mimpi malam
kau datang mengabari
jika burung selalu terbang
membentangkan sayap
karena keberanian
tak takut hujan
petir dan badai
bawa aku pergi
bersama sayapmu
dan tekadmu
karena aku terlalu takut
untuk terbang sendiri
Minggu, 27 Desember 2015
Menutup pertemuan hati
Masih terngiang telingaku...
Petuah seorang sahabat
Kala air mata meratapi perpisahan bersama
Sedih dan pilu berderai air mata
Dan mulai mengutuk pertemuan
"Seberapa banyak lagi perpisahan yang akan kita lalui"
Cetusnya padaku dengan wajah tegar tanpa sedikitpun air mata terurai di pipinya
"masih banyak perpisahan - perpisahan selanjutnya yang akan kita lalui didepan"
Kata - katanya kian membuat ku kesal
Pria memang jauh berbeda dari wanita
Tak memiliki perasaan sedih dan pilu
Pikirku di kala itu...
Kini, dipenghujung pulau
Dan di penghujung pertemuan bersama anak - anak pulau
Aku tersadar...
"Berapa banyak perpisahan yang akan kita lalui...?"
Sebanyak kita bertemu, sebanyak itu jualah kita akan berpisah...
*jawab hatiku
Kehangatan mentari pulau ini, kian menguatkan aku...
Hati ini tak akan gelisah
Hati ini tak akan gundah
Hati ini tak akan sedih
Karena hati ini sudah meyakini
Bukanlah pertemuan yang salah
Bukan jua perpisahan
Tapi proses perjalanan hidup ini, Memang Begini sudah !!!
Di penghujung pengabdian ini
Bukan kado perpisahan, bukan pula tangisan sendu anak - anak pulau yang ku harapkan
Senyuman manis mereka, semangat mereka untuk terus meraih cita-cita itu saja yang ku harapkan
Serta pintaku, semoga kelak di syurga kudengar mereka menyebut - nyebut namaku
Dan berteriak , marimi ibu guru kita berenang di laut 😊
Di syurga ada laut gak ya?
#Ehh 😅
28 desember 2015
Pulau binongko
Minggu, 20 Desember 2015
*Bukan Sekedar Kode Cinta yang tak Pasti*
Negeri ini terlalu pelik, dengan segudang permasalahannya...
Negeri ini terlalu membosankan, bak dongeng sebelum tidur yang ceritanya membuat mata terlelap jenuh, muak...!!
Dari sudut pantai dan desiran ombak, aku tertawa...
*Menertawakan diri sendiri...
Di ujung pulau sulawesi...
Mereka bilang aku bak hero...
Gagah perkasa dari kota dengan segudang ilmu...
Tapi itu Tidak benar, sungguh TIDAK...
Aku hanya si kerdil ilmu yang bahkan tak tahu bagaimana mencintai negeri ku sendiri...
Dahulu...
Mata ini terlalu buta dan bodoh...
Acap kali diri ini membanding - bandingkan ke elokan negeri sendiri dengan hebatnya negeri orang lain...
Dan terus meratapi kebobrokan negeri ini...
Namun, dalam kesunyian di ujung pulau ini...
Aku terdiam...
Menikmati keindahan pesona alam...
Betapa naif dan bodoh diri ini...
Negeriku yang elok nan indah bak surga...
Surga yang aduhai tiada duanya...
Maafkan diri ini yang acap kali pesimis dan lemah...
Duuuh Gusti...
Maafkan diri ini...
Disini, diujung negeri mataku terbelalak dengan segudang permasalahan negeri...
Semakin terbuka pikiran dan mata hati dengan berbagai kesulitan negeri...
Aku terdiam dalam renungan pengharapan..
Alih-alih memikirkan solusi...
Disini... di ujung pulau negeri...
Pikiranku jauh melayang, berangan-angan...
Mensejahterakan pulau ini dengan alam yang dimiliki ...
Meski sekali lagi hanya sebuah angan-angan...
Disini mataku semakin terbuka lebar...
Teringat petuah sang guru yang agung...
"Jika kau ingin tahu negerimu, jangan kau acuhkan negeri mu, tapi dekati negerimu... Menyelami negeri sendiri dengan peliknya permasalahan negeri sendiri... Disitulah kau akan mengerti...
Bagaimana dan akan kau bawa kemana negeri ini... Menemukan jati diri negeri sendiri... Jangan sekedar latah mengikuti negeri orang lain"
Disini, aku masih saja terus merenung...
Negeri kita tak sebanding dengan diluar sana...
Negeri kita jauh lebih hebat, kaya raya dan mempesona...
Namun kita sering lupa, tertipu dan iri...
Pada negeri orang lain...
Bak gajah di pelupuk mata yang tak terlihat, namun semut di seberang lautan begitu nampak ...
Aku semakin malu pada diri sendiri, yang terlihat bodoh di bawah sindiran ombak dan pantai...
Seolah mereka terus berbisik, "hai, kamu anak negeri... butakah hatimu"
Menyelami negeri ini dengan hati membuatku semakin mengerti...
Negeri ini hanya membutuhkan tangan tulus dan hati suci anak negeri yang tak sombong dan angkuh...
Yang mampu memahami dan mencintai negerinya sendiri...
Bukan sekedar cinta basa-basi...
Apalagi sekedar kode cinta yang tak pasti...
*catatan hati anak negeri
20 desember 2015
Pulau binongko
Kamis, 01 Januari 2015
Kebangkitan Rangers
Hati yang selalu terikat oleh bingkisan do'a-do'a suci
Berharap kepada Sang Illahi
Mempersatukan persaudaraan kami
Saudara itu saling mendo'akan
Meski tak pernah diminta dan dikatakan
Sahabat itu jalinan cinta
Cinta karena Alloh
Masa yang akan datang
Biarkan dunia tahu dan kian menyeruak
Bahwa disini ada kita
Rangers Nusantara yang siap mengubah Dunia
Ayo Bangkit da bersiaplah membidik dengan busur panah
Telisik lebih dalam dan dan dapatkan
Bahwa kita Bisa
Menggenggam Dunia
Rabu, 12 November 2014
November Hujan
Perlahan gerimis mulai turun
Disertai angin kencang
Rintikkan hujan semakin deras
November...
Lagi dan lagi hujan kembali terjatuh
Dibulan November
Selalu dan setia hujan pada November
Masih terasa sangat dinginnya November tahun lalu
Kini November hujan dan lebih dingin
Mungkin kali ini November akan semakin dingin dan beku
Dan tidak perduli lagi bahwa matahari sebenernya masih tetap ada
Entah kapan November akan cerah dan bersinar
Karena memang Noevmber adalah Hujan
Minggu, 31 Agustus 2014
Hear me
Buffeted by winds and storms always
I'm no longer afraid
Undergoing day alone my day
Stand alone with hope and confidence
ALLAH hear my prayer and hope
If the foot rests on this earth
YOUR instructions are always in accompaniment
Though I sometimes faint in solitude
I'm sure YOU will always strengthen me
ALLAH listen and lift my heart to YOU
I hope you have enough and hung
Let one just for YOU
Hug hugging and guardian
23 Agustus, Conggraduation BAKA !!!!
Menjalani hari bersama langit biru
Tak peduli langit biru akan berbah kelabu
Dan turun hujan
Diatas bumi aku terus memijakkan kaki
Terus mengayunkan langkah
Menutup langkah dan bersiap maju
Pantang menyerah menjalani pahit dan manis
Dengarlah dan rasakanlah perjalanan
Tetap susuri dan telisik hari
Perjalanan ini memang tidak mudah
Tapi keyakinan akan mimpi dan harapan
Akan menguatkan dan meneguhkan langkah perjalanan
menanti hujan reda
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...
-
Dalam hati yang redup dan gelap Tersembunyi gema malam yang mengajak sinar bebintang Meski kecil sinarnya dan terkadang redup Tertutup ...
-
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...