Senin, 16 April 2012

redupnya jiwa

disaat burung-burung enggan berkicau
dan angin mulai lelah berhembus
maka awanpun enggan mengayomi bumi
membiarkannya terpanggang mentari

jiwa-jiwa yang mati
disusul hati yang padam
telah mentakdirkan durhaka
kepada alam dan Sang Pencipta

rasa pongah manusia tak kunjung padam
justru kian terbumbung tinggi
dibuai desiran ombak
dan pantai berpasir putih

raja durhaka kian pongah
hatinya kian menjulang ke angkasa
saat tahta dan harta serta wanita
menggoda dan menggelora kedalam sukmanya

kini bukan hanya jiwa dan hati yang redup
tapi anginpun telah ikut mati dibawa badai
bersama mentari pagi
dibawah kaki bumi

menanti hujan reda

sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...