duhai malam,,
duhai bintang,,
duhai bulan.....
senyummu nampak kosong dan hilang...
berebut padam dan sunyi...
tak mungkin lagi terobati...
duhai bulan,,
bila kau kembali..
bawa sinarmu kembali...
bulan nan pilu..
merintih sepi dan sunyi..
tak mengerti bila kan kembali..
kosong tanpa angin dan hujan..
gerimis dan mendung kian menghujam..
bulan tak kunjung nampak...
bersembunyi dalam awan..
menyendiri dalam hening..
memaknai hari,,
memaknai hati,,
mencari arti hidup hingga bersiap muncul kembali...
bulan....
dalam lauh mahfudz tertulis..
bulan....
dalam mimpi terilis..
bulan....
bila pulang maka menjelang..
bila senyap maka kan padam...
hilang dan karam...
tak kan berpulang lagi dalam pangkuan,,,
write is my style - saat pena terangkat dan tinta mulai mengering akan terukir sandi-sandi bahasa -
Minggu, 30 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
menanti hujan reda
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...
-
Dalam hati yang redup dan gelap Tersembunyi gema malam yang mengajak sinar bebintang Meski kecil sinarnya dan terkadang redup Tertutup ...
-
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar