Minggu, 30 Oktober 2011

gerimis pagi


saat gerimis menaungi pagi
perlahan tak tentu arah angin
peduli apa pada dingin
hati sudah membeku
mati tertutup salju

bak langit tak beratap
hujan tak bertuan
gerimis tetap mencengkram
dalam alunan riang

bocah riang menari dalam lapar
menggenggam air bak emas
tinta nasib terukir sudah
tanpa asa kian jenuh mengubah nasib
tak ragu terus melangkah
dalam rintik gerimis

biar kelam awan pagi
gerimis kan lunglai dibawa hari
dalam jiwa yang teduh
terjerat sudah dibawah awan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menanti hujan reda

sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...