Sabtu, 22 Oktober 2011

Do’a dalam debu

Biduk CINTA-Mu tak pernah lekang dan usang
Tak hilang dari pelupuk mataku
Tak jauh dari rona nafasku

Biduk CINTA-Mu selalu menderu
Berharap kuraih gayung-MU
Untuk melawan arus gelombang

Tetap KAU ulurkan CINTA-Mu, kasihsayang-MU, rahmat-Mu, rezki-Mu, semuanya untukku...!!!
Untuk debu yang tak pernah terbang, tak pernah hinggap dalam CINTA-Mu
Debu ini tak layak KAU beri CINTA-Mu
Sungguh tak layak

Debu itu hanya mampu memubazirkan cintanya
Tak pernah ia bagikan untuk-Mu sedikitpun
Sedikitpun tak pernah ia ikhlaskan cintanya untuk-Mu

Debu itu tak layak menerima Cinta-Mu
Debu itu kotor...!!!
Debu itu hanya mampu memubazirkan cintanya
Pada selain mahromnya...!!!
Pada Ciptaan-Mu yang tak semestinya

Dalam  ratapan dan rintihan
Do'a-do'a debu kian terlantun
Memohon ampun, meminta ampun
Kepada Maha-CINTA yang agung
MAHA-CINTA yang hakiki

Meski ia tahu...
ia tak layak diberi ampun
ia tak layak menerima CINTA-Mu

karena...
Ia tetaplah debu !!!
Yang kotor dan usang
takkan menjadi permata dan berlian
ia hanya seonggok debu !!!

aulia sinaro
maret, 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menanti hujan reda

sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...