bukan merona merah
bukan kelam ditebar hitam
bukan jua gemercik angin
bukan juga riuhan burung-burung
tak begitu mudah menentukan arah angin
terkadang menghempas bambu-bambu
mengukir jejak-jejak debu
menggoyah kerikil-kerikil tajam
langit semakin tak menentu
saat tetesan air hujan membasahi debu
mentaripun tak kunjung bersembunyi
setapak berkas cahaya masih terlihat
hinggaa...
membuat langit semakin tak mengerti...
mungkin langit ingin berteriak....
tanpaMU aku galau...
namun,,, tak ubahnya awan dan mentari
mereka terus bergejolak
menusuk sanubari langit
dan langitpun kian galau
write is my style - saat pena terangkat dan tinta mulai mengering akan terukir sandi-sandi bahasa -
Selasa, 27 Maret 2012
Senin, 26 Maret 2012
Lilin Kecil
Lilin yang mulai redup itu
Kini bringas tak tentu arah
Ronanya yg kian menyala
Diterpa angin malam
Melambai dan membakar gelap malam
Menghujam awan kelabu malam
Hinggga bulan tersenyum lebar
Dalam buaian bintang-bintang
Lilin kecil itu...
Kini bukanlah seonggok duri
Yang tak tahu arti diri
Lilin kecil itu...
Kini semua orang mengerti
Bahkan Sipongah yang tak tahu iri
Lilin kecil itu...
Kini tersenyum dalam ihlas
Jikalau badai angin malam tak dapat menggoyahnya lagi
dan lilin kecil itu ...
Tak akan meredup
Meski telah habis terbakar api
Kini bringas tak tentu arah
Ronanya yg kian menyala
Diterpa angin malam
Melambai dan membakar gelap malam
Menghujam awan kelabu malam
Hinggga bulan tersenyum lebar
Dalam buaian bintang-bintang
Lilin kecil itu...
Kini bukanlah seonggok duri
Yang tak tahu arti diri
Lilin kecil itu...
Kini semua orang mengerti
Bahkan Sipongah yang tak tahu iri
Lilin kecil itu...
Kini tersenyum dalam ihlas
Jikalau badai angin malam tak dapat menggoyahnya lagi
dan lilin kecil itu ...
Tak akan meredup
Meski telah habis terbakar api
Senin, 19 Maret 2012
Titik kesunyian alam
Lembayung bumi tak berhenti meredup
Saat awan memutar dari pusaran
Dan angin berarak kesepian
Hening diterjang salju kutub
Bukan bertepi dari kenyataan
Atau menepis noda-noda kelam
Hanya saja mencari celah dalam sedikit sunyi
Untuk meratapi arti bunga yang mekar
Dan awan yang terus berputar
Jika dan hanya jika malam tak sunyi
Mungkin mimpi tk pernah terbesut
Dan hati tak pernah berazam
Untuk menakhlukkan alam
Dalam titik kesunyian
Rabu, 07 Maret 2012
Angin Kelabu
Disaat angin kelabu
Dan angin berhembus kencang bak kilat
Tak ada lagi pemerhati syahdu
Kerlingan langit sudah bosan memandang
Digenangi awan hitam
Tetes embun tak lagi menggigil
Ayam jantan tak mau lagi berkokok
Penggembala mulai bosan mencari rumput
Tuan tanah tak mau lagi ditumbuhi
Bukan karena sempitnya dunia
Tetapi karena serakahnya manusia
Bukan hujan tak mau datang
Tapi karena hujan sering dihujat dan dimaki
Dan angin berhembus kencang bak kilat
Tak ada lagi pemerhati syahdu
Kerlingan langit sudah bosan memandang
Digenangi awan hitam
Tetes embun tak lagi menggigil
Ayam jantan tak mau lagi berkokok
Penggembala mulai bosan mencari rumput
Tuan tanah tak mau lagi ditumbuhi
Bukan karena sempitnya dunia
Tetapi karena serakahnya manusia
Bukan hujan tak mau datang
Tapi karena hujan sering dihujat dan dimaki
Langganan:
Postingan (Atom)
menanti hujan reda
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...
-
Dalam hati yang redup dan gelap Tersembunyi gema malam yang mengajak sinar bebintang Meski kecil sinarnya dan terkadang redup Tertutup ...
-
sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...