Senin, 09 Juni 2014

Maaf dan Sabar Tanpa Batas

Mungkin kalian pernah merasakan perihnya patah hati
Tapi mungkin kalian tak pernah merasakan perihnya lubang di hati

Mungkin kalian pernah merasakan sakit hati
Tapi mungkin kalian tak pernah merasakan matinya hati

satu-satu luka yang tergores belum mengering
namun, sudah disiram air keras

satu-satu maaf yang baru terucap
namun, tetap tak mengerti arti maaf

Dimanakah kau letakkan hatimu ?
benarkah jauh diufuk otakmu ?

Tak tahukah engkau jika nafasmu kini
Tak berarti esok tak akan terhenti

Tak sadarkah engkau jika harimu kini
Tak berarti esok kan melihat mentari lagi

Teruslah terus kau ukirkan dan kau goreskan
Hingga terkikis dan semakin meruncingkan hati

Teruslah terus kau hujamkan dan kau hancurkan
Hingga maaf dan sabar terkikis menjadi debu

Namun satu hal yang ku tanam kan dalam jiwaku
Meski hancur menjadi debu
Meski luka semakin meradang
Meski hati semakin membatu

Aku terlalu malas untuk menyalahkan dan membenci orang lain
Memberikan maaf dan sabar tanpa batas

Akan kudobrak semua dinding-dinding pembatas
Meski darah melumuri seluruh jiwa dan raga
Karena aku punya tekad dan keyakinan
Jika maaf dan sabar tanpa batas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menanti hujan reda

sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...