Selasa, 18 September 2012

Tangispun Bahagia

Saat melangkah dengan senyum itu benar
Saat melangkah dengan tangis itupun juga benar
Saat semua terasa baik dihatimu
Itupun juga benar


Saat kau merasa teduh dan tenang
Itulah harapan dan mimpimu
Saat kau bisa melepas senyum riang
Itulah angan jiwamu
Saat kau menangis karena senyuman
Itulah dirimu


Pencarianmu...
Terkadang berakhir dengan senyum
Namun terkadang juga berakhir dengan tangis...
Tangis bahagis...

Senin, 17 September 2012

Bintang itu... Tetap Bersinar...

Dalam hati yang redup dan gelap
Tersembunyi gema malam
yang mengajak sinar bebintang
Meski kecil sinarnya
dan terkadang redup
Tertutup awan hitam
Ia tetap bersinar
Setiap musim
Menerangi malam


Malam yag dingin dan sepi
Terkadang gerimis menghinggapi
Bintang itu tetap bersinar
dalam dirinya untuk malam
Sinarnya untuk terangi alam


Dalam secerca sinar itu
ia tetap berusaha bersinar
Memberontakkan sinarnya dari diri
Tanpa diliputi takut awan malam

Iapun tak takut sinarnya tertandingi
pada bulan yang bersinar terang
Bintang itu tetap bersinar
Untuk dirinya, malam dan alam

Saat Lentera Padam

Setitik nila tak akan buatmu hancur
Mendung nan kelamnya awan,,,
Tak akan buatmu basah
Redupnya lilin dalam malam,,,
Masih akan diterangi oleh bulan


Tak ada asa yang mati
Saat lentera padam
Masih banyak sinar di hati
Jika kau mau menyalakannya sahabat


Meski rembulan tak kunjung datang
Masih ada sinar bebintang
Meski bintang tak jua bersinar
Masih ada lentera dihatimu
yang akan terus menyala
menyinari ruang hatimu
tuk menerangi mimpi-mimpmu

Fighting !!!


Jumat, 14 September 2012

bukit-bukit permadani

berjajar rapi mengitari sungai jernih nan suci
sesekali derasnya aliran sungai meraung
memecah kesunyian alam
pohon cemara tersusun rapi diantar ilalang
bukit itu nampak jelas menggelora dan mempesona

saat malam tiba...
bunga sedap malam selalu menyengat
dari hidung hinggaa bulu kuduk
bahkan hatipun akan tergetar
oleh harumnya yang maha dahsyat

perlahan-lahan bukit itu semakin sunyi
gelap bagai dirundung duka
bukan karena tak berharga
hanya saja tak ada tangan-tangan yang mau menyapa

bukit-bukit permadani itu...
malang bagai ilalang yang membisu
berharap esok kan tiba
tangan dan hati yang suci
yang mampu menyentuhnya
meski tertatih dan penuh harap
bukit itu tetap menggelora



bunga-bunga teratai

bunga itu indah dan berpilin
berjajar dan berwarna-warni
diatas payau yang kumuh
namun elok dipandang

harumnya mempesona
meski sekejap tak diketahui
betapa rapuhnya bunga itu
bertahan di hamparan air yang kotor dan kumuh

bersabar hingga mekar
berjuang demi mahkota
tak peduli jika nanti arus kan tiba
menggelora dan menerjangnya

bunga-bunga teratai itu
semakin mempesona
dikala mekar diatas air
bercermin akan kecantikannya
menggoda seisi payau yang kumuh
yang dulu mengejek dan mencacinya
kini... teratai itu tersenyum lega...
dan bersyukur pada Sang Pencipta...
dalam mekarnya teratai-teratai suci...

Senin, 07 Mei 2012

cahaya tak bersinar

penantian malam yang kelam
di balut seberkas angin malam
lilin-lilin kecil tak kunjungmenyala
obor-obor jalanpun telah usang
rembulanpun ditimpa awan malam

redup dan kelam malam yang hitam
maaf jika cahaya tak mampu bersinar
bukan karena habis berkas cahyanya
namun karena lelah di buai asa

bukan,,,
bukan lagi angin malam menyambut kelabu
atau awan hitam yang tak kunjung bertepi
kegalauan hati dan fikiranlah yang menipu diri
hingga cahaya tak mampu menerangi

maaf,,,
jika aku terlalu emosi
menyikapi malam yang tak kunjung terang
gejolak membara dalam jiwa
seberkas sinar dalam hati
memberikan peneduhan

Senin, 16 April 2012

redupnya jiwa

disaat burung-burung enggan berkicau
dan angin mulai lelah berhembus
maka awanpun enggan mengayomi bumi
membiarkannya terpanggang mentari

jiwa-jiwa yang mati
disusul hati yang padam
telah mentakdirkan durhaka
kepada alam dan Sang Pencipta

rasa pongah manusia tak kunjung padam
justru kian terbumbung tinggi
dibuai desiran ombak
dan pantai berpasir putih

raja durhaka kian pongah
hatinya kian menjulang ke angkasa
saat tahta dan harta serta wanita
menggoda dan menggelora kedalam sukmanya

kini bukan hanya jiwa dan hati yang redup
tapi anginpun telah ikut mati dibawa badai
bersama mentari pagi
dibawah kaki bumi

Selasa, 27 Maret 2012

Langitpun Galau

bukan merona merah
bukan kelam ditebar hitam
bukan jua gemercik angin
bukan juga riuhan burung-burung

tak begitu mudah menentukan arah angin
terkadang menghempas bambu-bambu
mengukir jejak-jejak debu
menggoyah kerikil-kerikil tajam

langit semakin tak menentu
saat tetesan air hujan membasahi debu
mentaripun tak kunjung bersembunyi
setapak berkas cahaya masih terlihat

hinggaa...
membuat langit semakin tak mengerti...
mungkin langit ingin berteriak....
tanpaMU aku galau...
namun,,, tak ubahnya awan dan mentari
mereka terus bergejolak
menusuk sanubari langit
dan langitpun kian galau


Senin, 26 Maret 2012

Lilin Kecil

Lilin yang mulai redup itu
Kini bringas tak tentu arah
Ronanya yg kian menyala
Diterpa angin malam

Melambai dan membakar gelap malam
Menghujam awan kelabu malam
Hinggga bulan tersenyum lebar
Dalam buaian bintang-bintang

Lilin kecil itu...
Kini bukanlah seonggok duri
Yang tak tahu arti diri

Lilin kecil itu...
Kini semua orang mengerti
Bahkan Sipongah yang tak tahu iri

Lilin kecil itu...
Kini tersenyum dalam ihlas
Jikalau badai angin malam tak dapat menggoyahnya lagi

dan lilin kecil itu ...
Tak akan meredup
Meski telah habis terbakar api

Senin, 19 Maret 2012

Titik kesunyian alam

Lembayung bumi tak berhenti meredup
Saat awan memutar dari pusaran
Dan angin berarak kesepian
Hening diterjang salju kutub

Bukan bertepi dari kenyataan
Atau menepis noda-noda kelam
Hanya saja mencari celah dalam sedikit sunyi
Untuk meratapi arti bunga yang mekar
Dan awan yang terus berputar

Jika dan hanya jika malam tak sunyi
Mungkin mimpi tk pernah terbesut
Dan hati tak pernah berazam
Untuk menakhlukkan alam
Dalam titik kesunyian

Rabu, 07 Maret 2012

Angin Kelabu

Disaat angin kelabu
Dan angin berhembus kencang bak kilat
Tak ada lagi pemerhati syahdu
Kerlingan langit sudah bosan memandang
Digenangi awan hitam

Tetes embun tak lagi menggigil
Ayam jantan tak mau lagi berkokok
Penggembala mulai bosan mencari rumput
Tuan tanah tak mau lagi ditumbuhi

Bukan karena sempitnya dunia
Tetapi karena serakahnya manusia
Bukan hujan tak mau datang
Tapi karena hujan sering dihujat dan dimaki

menanti hujan reda

sisa gerimis masih lekat didahan debu di dedaunan sudah sirna dirampas tetesan air hujan langit kelabu pun bernyiur menjadi biru b...